Nostalgia dengan Rubiks Cube (Speedcubing)
Beberapa hari yang lalu, ketika aku tengah asyik memandangi gadget yang kumiringkan, yang merupakan pertanda aku sedang bercengkrama erat dengan dunia mayaku, clash of clans, tiba-tiba, Ting Nong, smartphone ku mengeluarkan bunyi khas tersebut. Aku mengerti bahwa si hp ini ingin memberikan notifikasi bahwa ada yang mencoba menghubungiku via aplikasi chat, sebut saja Line. "Ah menganggu saja." gumamku. Setelah aku tutup sejenak COC dan membuka chat tersebut, ternyata temanku mengirim sesuatu yang sontak mengejutkanku. Video aku sedang menyelesaikan rubik.
Aku langsung teringat masa dimana ujian nasional tingkat SMP tinggal beberapa bulan lagi. Bukannya belajar, waktu tersebut malah aku isi dengan belajar main rubik yang awalnya aku lihat di acara tv. Aku kagum dengan orang yang bisa menyelesaikan rubik 3x3 dengan waktu di bawah 10 detik dan memecahkan rekor dunia (7 detik pada saat itu). Aku tertantang dan bertekad harus bisa lebih cepat. Aku belajar dari awal dan aku benar-benar menekuni bidang tersebut. Aku bawa rubik ke sekolah untuk menularkan permainan tersebut di sekolah. Banyak teman yang dari sama sekali ngga bisa menjadi cukup ahli karena tertarik dengan apa yang aku bawa. Aku bisa membuat perkumpulan kecil dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama dengan rubik, khususnya speedcubing, menyelesaikan rubik secepat-cepatnya. Yang masih ku ingat si Kitting dan Dian. Singkat cerita hingga aku bisa menjadi yang tercepat di sekolah untuk rubik 3x3 (bukan sombong, realita).
Hari demi hari aku dalami. Lalu, aku iseng mencari komunitas rubik. Aku jadi tau banyak tentang rubik. Hingga menemukan beberapa lomba yang aku bersama teman-teman perkumpulan kecil yang aku buat di sekolah untuk mengikuti lomba pada saat itu. Ada yang menang ada yang kalah. Yaa, namanya juga hidup. Pada waktu itu, aku menyentuh rekor waktu tercepat 10 detik untuk rubik 3x3 dengan average 13-16 detik untuk rubik 3x3. Betapa menyenangkannya pada saat itu.
Tak puas dengan rubik 3x3, aku mencoba 2x2 dan 4x4. Kemudian ada beberapa bentuk rubik aneh yang aku pelajari. Ditambah lagi, aku semakin tertantang dengan adanya orang yang menyelesaikan rubik dengan mata tertutup, yaitu cabang blindfolded. Aku mencoba dan berhasil dengan mata tertutup.
Dengan melihat video yang temanku kirim, aku segera mengambil kotak mainan ku. Masih ada beberapa rubik yang telah berdebu, dikacangin beberapa tahun. Beberapa ada yang udah rusak dan aku ambil satu untuk aku coba selesaikan kembali setelah hampir 5 tahun aku tidak menyentuhnya. Aku tersenyum. Rupanya aku masih ingat! Aku sedikit membuka beberapa file untuk aku coba mengingat patahan memori di kepalaku. Aku bisa solve di range 30 detik. Alhamdulillah!
0 komentar:
Posting Komentar